A.
RUMAH
TINGGAL YANG ISLAMI[1]
Mendesain Rumah Tinggal yang islami
adalah salah satu upaya menegakan syariat dari lingkungan terkecil yaitu rumah
tangga. Hal ini sesuai dengan perintah Allah di dalam Al-qur’an Surat AT-Tahrim
ayat ke 6 yang artinya :
“ Jagalah kamu dan keluargamu dari api neraka”.
Rumah Tinggal Islami dapat didefinisikan sebagai rumah yang mengedepankan
konsep agama islam dengan memurnikan tauhid kepada Allah.Beberapa hal yang penting dan prinsip yang harus
diperhatikan ketika mendesain Rumah Tinggal Islami
yaitu :
1.
Menjauhkan rumah dari segala sesuatu yang mengandung
kesyirikan.
2.
Tidak menempelkan gambar atau lukisan yang bernyawa. (HR.
Bukhori 3224 & Muslim no.2106)
3.
Jangan mendesain toilet menghadap atau membelakangi
kiblat. (HR. Ibnu Majah)
4.
Mendesain Mushola dengan bentuk & dekorasi yang
berbeda dengan ruang lain
5.
Mendesain kamar mandi sekaligus ruang ganti pakaian.
6.
Memisahkan kamar anak laki-laki dan anak perempuan.
7.
Membuat konsep rumah rajin belajar bagi penghuinya.
8.
Menyediakan tempat wudhu dan kran di luar kamar mandi.
9.
Menghalangi pandangan orang luar melihat langsung ke
dalam rumah.
10. Tidak bermegah-megahan (QS.
At-Takaatsur : 1-8)
11. Terjaga kebersihannya.
B. ADAB-ADAB MAKAN[2]
1. MAKANAN SEORANG MUSLIM : BAIK DAN HALAL
a) Firman Allah Ta’ala, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah
di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah
kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada Allah kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah: 172)
b) Firman Allah Ta’ala, “(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul,
Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil
yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan
melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka
segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk.”(QS.
Al-A’raf: 157)
2. MEMBACA
BASMALAH SAAT MAKAN DAN MEMULAI DENGAN YANG TERDEKAT
a)
Dari
Umar bin Abu Salamah r.a, ia berkata, “Saat masih kecil di pangkuan Rasulullah,
tanganku bergerak ke sana- ke mari di piring, kemudian
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Wahai anak,
ucapkanlah ‘Bismillah,’ makanlah dengan tangan kanan dan makanlah yang terdekat
denganmu.” Setelah itu berubahlah cara makanku seperti itu.
b) Dari Ibnu Mas’ud r.a berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi
wa Sallam bersabda,
“Siapa yang lupa untuk menyebut nama Allah ketika memulai makan,
maka hendaklah ia mengucapkan saat ingat, ‘Bimillahi fi awwalihi wa akhirhi
(Dengan nama Allah di awal dan di akhir makanan).” Maka ia seperti
menghadapi makanan baru lagi dan mencegah apa yang tadi sudah didapat setan.”
Pada permulaan makan dia mengucapkan : بسم الله dan jika lupa
mengucapkannya, maka membaca: بسم الله اوله واخره (Dengan menyebut nama Allah pada awal dan
akhir (makan) atau بسم ا لله في اوله واخره
Aisyah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, “Jika salah satu kalian hendak makan, maka hendaklah menyebut nama
Allah. Jika dia lupa untuk menyebut nama Allah di awal makan, maka hendaklah
mengucapkan bismillahi awalahu wa akhirahu.” (HR Abu Dawud no. 3767 dan
dishahihkan oleh al-Albani)
3. MAKAN DAN MINUM DENGAN MENGGUNAKAN TANGAN KANAN
Dari Ibnu Umar r.a, Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Jika salah seorang dari kalian makan, maka makanlah dengan
menggunakan tangan kanan, dan jika ia minum, maka minumlah dengan menggunakan
tangan kanan, karena sesungguhnya setan itu makan dan minum dengan menggunakan
tangan kiri.”
4. BERNAFAS DI LUAR BEJANA KETIKA HENDAK MINUM
Dari Anas r.a berkata, “Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi wa Sallam bernafas tiga kali ketika hendak minum dan bersabda,
“Sesungguhnya yang demikian itu lebih
segar, lebih steril dan lebih memuaskan.”
5. CARA MEMBERI
MINUM ORANG LAIN
Dari Anas bin Malik r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa
Sallam diberi susu penuh, sedang di sebelah kanannya seorang Arab
Badui dan di sebelah kirinya Abu Bakar. Beliau meminumnya kemudian memberikannya
kepada Arab Badui seraya beliau bersabda, “Dari kanan kemudian ke
kanannya.”
6. TIDAK MINUM SAMBIL BERDIRI
a) Dari Abu
Said Al-Khudri r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang
minum sambil berdiri.
b) Dari Abu Hurairah r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam melihat
seorang lelaki minum sambil berdiri, kemudian bersabda, “Muntahkanlah” Ia
berkata, “Kenapa?” Beliau bersabda, “Apakah kamu suka minum bersama seekor
kucing?” Ia menjawab, “Tidak.” Beliau bersabda, “Sesungguhnya ikut minum
bersama kamu sesuatu yang lebih buruk dari seekor kucing, yaitu setan
7. TIDAK MAKAN
DAN MINUM DARI TEMPAT YANG TERBUAT DARI EMAS DAN PERAK
Dari Hudzaifah r.a, ia berkata, “Aku mendengar Nabi Shalallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda,
‘Janganlah kamu memakai sutra dan kain diibaj ‘sutra yang lebih
halus’; dan janganlah minum dengan menggunakan bejana yang terbuat dari emas
atau perak. Janganlah makan dengan menggunakan piring dari emas atau perak,
karena perabot itu untuk mereka (orang-orang kafir) di dunia, dan untuk kita di
akhirat.”
8. TATA CARA MAKAN
a) Dari Kaab bin Malik r.a, ia berkata, Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi wa Sallam makan dengan menggunakan tiga jari, dan beliau
menjilati tangannya sebelum membersihkannya.”
b) Dari Anas
r.a, jika Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam makan beliau
menjilati ketiga jarinya. Anas berkata, “Rasulullah bersabda, “Jika suapan
kalian terjatuh, maka hendaklah diambil dan dibersihkan dari penyakit
(kotoran), kemudian dimakan serta tidak meninggalkannya untuk setan.” Beliau
memerintahkan untuk menghabiskan sisa makanan. Beliau
bersabda, “Sesungguhnya kalian tidak tahu dari sisi makanan mana yang
mengandung berkah.”
c) Dari Ibnu Umar r.a, ia berkata, “Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi wa Sallam melarang (umatnya) menelan dua kurma sekaligus
sebelum meminta izin kepada teman-temannya.”
d) Dari Ibnu Umar r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Hendaklah setiap orang di antara kalian makan dengan menggunakan tangan
kanannya, minum dengan menggunakan tangan kanan, mengambil dengan menggunakan
tangan kanan, dan memberi dengan menggunakan tangan kanan, karena sesungguhnya
setan makan dengan menggunakan tangan kiri, minum dengan menggunakan tangan
kiri, memberi dengan menggunakan tangan kiri dan mengambil dengan menggunakan
tangan kiri.”
9. KADAR (UKURAN)
MAKAN YANG BAIK
Dari Miqdam bin Ma’dikarib r.a, ia berkata, “Aku mendengar
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘Tidaklah anak Adam
memenuhi bejana lebih buruk dari memenuhi perutnya. Cukuplah bagi bani Adam
makanan yang dapat menegakkan tulang rusuknya, kalau tidak boleh tidak (harus
memenuhi perutnya) hendaklah 1/3 (perutnya) untuk makanan, 1/3 untuk minuman
dan 1/3 lagi untuk nafasnya.”
10. TIDAK MENCACI
MAKANAN
Dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, “Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi wa Sallam tidak pernah mencaci makanan sama sekali, jika beliau
tidak menyukainya maka beliau memakannya, jika beliau tidak suka beliau
meninggalkannya.”
11. TIDAK MAKAN
SECARA BERLEBIHAN
Dari Ibnu Umar r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda,
“Orang kafir makan dengan tujuh usus, sedangkan orang mukmin makan
dengan satu usus.”
12. KEISTIMEWAAN MAKAN DAN MEMBAGINYA
a) Dari Jabir bin Abdullah r.a, ia berkata, “Aku mendengar
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, ‘(Jatah)
makanan satu orang cukup untuk dua orang, makanan dua orang cukup untuk empat
orang, dan makanan empat orang cukup untuk delapan orang.”
b) Dari
Abdullah bin Amr r.a, seorang lelaki bertanya kepada Nabi Shalallahu
‘Alaihi wa Sallam tentang perbuatan yang paling baik dalam Islam.
Beliau bersabda,
“Memberi makanan, dan mengucapkan salam
kepada orang yang engkau kenal dan orang yang tidak engkau kenal.”
c) Dari Abu Ayyub Al-Anshari r.a, ia berkata, “Jika Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi wa Sallam menerima makanan beliau memakan sebagian dan
mengirimkan sisanya kepadaku.”
13. MEMUJI
HIDANGAN
Dari Jabir bin Abdullah r.a, Nabi SAW bertanya kepada tuan rumah
tentang lauk-pauk yang dihidangkan. Mereka berkata, “Kita tidak memiliki
makanan kecuali khal (cuka, sejenis asinan).” Kemudian beliau minta
agar dibawakan khal, dan memakannya seraya bersabda, “Sebaik-baik
lauk-pauk adalah khal dan sebaik-baik lauk pauk adalah khal.”
14. TIDAK MENIUP
MINUMAN
Dari Abu Said Al-Khudri r.a, ia berkata,
“Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang minum dari lubang
tempat air, dan melarang meniup minuman.”
15. PEMBERI AIR
MINUM HENDAKNYA MEMINUM TERAKHIR KALI
Dari Abu Qatadah r.a berkata, “Rasulullah berkhutbah kepada kami
dan di akhir khutbahnya beliau bersabda, “Sesungguhnya orang yang memberi minum
suatu kaum maka dialah yang minum terakhir kali.”
16. BERKUMPUL
UNTUK MAKAN BERSAMA
Dari Wahsyi bin Harb, dari bapaknya, dari kakeknya, “Para sahabat
Rasulullah berkata, ‘Ya Rasulullah, kami makan namun tidak merasa kenyang.’ Beliau bersabda, ‘Mungkin kalian
berpencar-pencar (ketika makan).’ Mereka berkata, ‘Benar.’ Beliau bersabda,
“Berkumpullah ketika makan, dan sebutlah nama Allah atasnya, maka Dia akan
memberikan makan kalian.”
17. MENGHORMATI TAMU DAN MELAYANINYA SENDIRI
a. Firman Allah
Ta’ala, “Sudahkah sampai kepadamu (Muhammad) cerita tentang tamu Ibrahim
(yaitu malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (Ingatlah) ketika mereka masuk
ke tempatnya lalu mengucapkan: “Salaamun”. Ibrahim menjawab: “Salaamun
(kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal”. Maka dia pergi dengan
diam-diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi
gemuk. Lalu dihidangkannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: “Silahkan
anda makan“. (QS. Adz-Dzariyat: 24-27)
b. Dari Abu
Syuraih Al-Ka’bi r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
“Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia
menghormati tamunya, masa pelayanannya sehari semalam, masa bertamunya tiga
hari dan setelah itu adalah sedekah, tidak halal baginya (tamu) untuk menetap
di tempatnya sampai membuat tuan rumah terganggu.”
18. POSISI DUDUK KETIKA MAKAN
a. Dari Abu Juhaifah r.a, ia berkaa, “Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya aku makan tidak
dengan bersandar.”
b. Dari Anas r.a berkata, “Aku melihat Rasulullah Shalallahu
‘Alaihi wa Sallam duduk dengan menegakkan kedua betis dan paha (muq’i)
ketika makan kurma.”
c. Dari
Abdullan bin Bisr r.a, ia berkata, “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa
Sallam diberi hadiah daging kambing, saat memakan daging tersebut,
beliau duduk bersimpuh. Seorang Badui berkata, ‘Duduk (pertemuan) apa ini?
Beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah menjadikanku hamba yang mulia, tidak
menjadikanku sebagai orang yang diktator dan pembangkang.”
19. SIFAT MAKAN
ORANG SIBUK
Dari Anas r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa
Sallam diberi kurma, kemudian Rasulullah membaginya sambil berjalan
tergesa-gesa, kemudian memakannya dengan cepat. Dalam riwayat Zuhair, “Makan
dengan terburu-buru.”
20. KENCANGKAN (TUTUP) MINUMAN DAN MENYEBUT NAMA ALLAH
SAAT TIDUR
Dari Jabir r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda, “Tutuplah pintumu, sebutlah nama Allah,
matikan lampu dan sebutlah nama Allah, kencangkan (tutup) minumanmu dan
sebutlah nama Allah, tutuplah bejanamu dan sebutlah nama Allah, meski kamu
menutupinya dengan sesuatu (yang bukan tutupnya).”
21. MAKAN BERSAMA
PEMBANTU
Dari Abu Hurairah r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa
Sallam bersabda, “Jika pembantu salah seorang di antara kalian datang
membawa makanan, jika kalian tidak memintanya duduk bersama maka hendaklah
mengambilkan untuknya satu makanan atau dua makanan, sesuap atau dua suap.
Karena dialah yang menangani panasnya makanan dan pengolahannya.”
22. MENDAHULUKAN
MAKAN MALAM DARIPADA SHALAT ISYA
Dari Anas bin Malik r.a, dari Nabi SAW, beliau bersabda,
“Jika makan malam telah dihidangkan sedang shalat (Isya) sudah
didirikan maka dahulukanlah makan malam.”
23. TATA CARA MAKAN YANG BENAR DI SEBUAH NAMPAN
Dari Ibnu Abbas r.a, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa
Sallam berkata, “Jika salah seorang di antara kalian mengonsumsi
makanan di sebuah nampan, maka jangan memulainya dari bagian tengah, tapi dari
bagian pinggir, karena keberkahan terdapat di bagian tengah.”
24. BACAAN
SETELAH MAKAN
Dari Muadz bin Anas r.a, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa
Sallam berkata, “Siapa yang usai makan, kemudian berdoa, “Alhamdulilahil
Ladzii Ath’amani Hadzath Tha’sama wa Razaqanihi Min Ghairi Haulim Minnii Walaa
Quwwah’ (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan
memberi rezekiku ini tanpa kesusahan dan kekuatan dariku), maka akan dimaafkan
segala dosa yang telah lalu darinya.”
25. MENCUCI TANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MAKAN, BERDASARKAN
SABDA NABI :
“Barangsiapa yang tidur sementara tangannya dipenuhi bau daging dan
dia belum mencucinya lalu ditimpa oleh sesuatu maka
janganlah dia mencela kecuali dirinya sendiri”.13
Dianjurkan berwudhu’ untuk makan jika
seseorang dalam keadaan junub, berdasarkan hadits :
“Bahwa Rasulullah SAW apabila beliau sedang junub dan berkeinginan
untuk makan atau tidur maka beliau berwudhu’ terlebih dahulu seperti wudhu’ beliau untuk shalat”.14
C. CARA MENATA RUANG MAKAN DENGAN BENAR[3]
1. Pilihlah kombinasi yang sesuai dan seimbang ketika akan menentukan
meja makan dan kursinya dan sesuaikan juga tinggi kursi dan tinggi meja.
2. Berikan pencahayaan yang cukup pada ruang makan. Usahakan letak
meja dan kursi dekat dengan jendela dan sediakan lampu gantung di atas meja agar bisa
menerangi hidangan makan yang telah disajikan.
3. Pilihlah warna ruangan dengan tepat. Anda dapat memilih warna yang menggugah selera makan anda seperti orange, kuning, merah atau hijau. Lalu padukan warna tersebut dengan warna netral seperti putih, hitam atau coklat.
4. Berilah
hiasan pada ruang makan anda seperti tumbuhan, tatanan buah atau bunga dalam
vas. Selain sederhana, hiasan bunga juga dapat memberikan kesan elegan serta dapat meningkatkan selera makan
anda.
Komentar
Posting Komentar